Demak, Matapadma- 437 siswa dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dibawah naungan Yayasan Kyai Ageng Giri lulus Khotmil Qur’an.
“Tahun 2024 ini kita meloloskan 437 peserta khotmil qur’an, yang terdiri dari 194 peserta putri dan 236 putra. Untuk peserta khotmil qur’an bil ghaib atau peserta hafidz 5 orang,” Kata Wakil Kepala (Waka) Kurikulum Madrasatul Qur’an Hakim saat di halaman Pondok Pesantren Girikesumo Desa Banyumeneng Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (20-1-2024).
Hakim mengatakan, semenjak didirikan Madrasatul Qur’an atau program ngaji pada tahun 2015 di Lembaga Ky Ageng Giri sudah banyak meloloskan khotmil qur’an bil ghaib (hafidz) bahkan ribuan khotmil qur’an.
“Kami dirikan pada tahun 2015, kami datangkan 140 guru Hafidz Hafidzah dari berbagai kota untuk memberikan pembelajaran Al Qur’an ke siswa, dan siswa yang ada di lembaga pendidikan Ky Ageng Giri semua wajib mengikuti pelajaran Al qur’an,” Ujarnya.
Hakim menjelaskan, Madrasatul Qur’an merupakan pendidikan non formal (Pesantren), dan ketika siswa sudah mencapai target 30 juz dalam waktu 3 tahun akan diadakan tes calon peserta khotmil qur’an agar bisa mengikuti khotmil qur’an bersamaan dengan Haul Simbah Kyai Muhammad Hadi.
“Jika sudah mencapai target 30 juz selama 3 tahun akan dites, setelah dites tentu masih dilakukan pelatihan selama tiga bulan agar mental dan bacaannya tertata,” Terangnya.
Hakim berharap, semoga di setiap tahun terdapat peserta khotmil qur’an bil ghaib, bahkan kalo bisa lebih banyak lagi dari tahun sebelumnya.
“Terdapat keberkahan tersendiri jika ada peserta khotmil qur’an bil ghaib, dan seperti yang didawuhkan oleh Rama Kyai Munif Muhammad Zuhri bahwasanya santri Giri Kesumo harus bisa membaca Al Qur’an dengan baik dan benar,” Ungkapnya.
Sementara itu, salah satu peserta khotmil Qur’an dari SMK Ky Ageng Giri Najwa Himayatun Nisa merasa sangat bahagia dan senang bisa mengikuti khotmil Qur’an, dirinya mengaku tidak menyangka bisa mengikuti program ngaji sejauh ini.
“Tentunya saya sangat bahagia, karena bisa menjadi peserta khotmil qur’an tidak semudah yang dibayangkan. Butuh proses panjang juga membutuhkan mental yang matang,” Ucapnya. (David)
Baca Juga: Ribuan warga berebut gunungan dan air kendi dalam tradisi Grebeg Suro Girikusuma
Kunjungi YouTube: Matapadma