Demak, Matapadma- Ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darus Salam Desa Jleper, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah mengikuti pelatihan pengelolaan sampah berbasis masyarakat atau komunitas yang digelar Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Demak di Aula pertemuan Ponpes Darus Salam Desa Jleper.
Kegiatan tersebut merupakan wujud kepedulian dalam menjaga kenyamanan dan kelestarian lingkungan dari masalah sampah.
“Sebenarnya pelatihan ini merupakan inovasi dari pengasuh pondok pesantren yang prihatin terhadap permasalahan sampah di lingkungan pesantren,” kata Bupati Demak Eisti’anah saat usai membuka pelatihan pengelolaan sampah di Ponpes Darus Salam Desa Jleper. Jum’at- (13-9-2024).

Ia menyampaikan, Kabupaten Demak saat ini memiliki tiga Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di Candisari Mranggen, TPA Kalikondang dan TPA Berahan Kulon. Namun, hanya TPA lainnya sudah overload, karena lebih dari 60 persen sampah yang dihasilkan merupakan timbunan sampah plastik.
Serahkan Bantuan Alat Mesin, Bupati Demak Harapkan Produktivitas Pertanian Dapat Meningkat
Melalui pelatihan ini, kata dia, berupaya untuk membekali para santri dan pengelola pesantren dengan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola sampah secara mandiri dan berkelanjutan.
“Para peserta pelatihan dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik- baiknya untuk belajar bagaimana cara memilah sampah, mendaur ulang dan mengolah sampah organik menjadi kompos,” terangnya.
Baca Juga: Pemkab Demak Gelar Pelatihan Membuat Kerajinan Bunga dari Limbah Plastik
Kunjungi YouTube: Matapadma