Demak, Matapadma— Anggota DPR RI Komisi X dari Fraksi Partai Nasdem yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian budaya sekaligus menyuarakan kepedulian terhadap kondisi bangsa. Bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan, ia menggelar acara Semarak Budaya yang dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit bertema “Wahyu Katentreman”, dengan dalang Ki Amar Pradopo, Kamis- (16-10-2025).
Pagelaran yang berlangsung di halaman rumah Mugiyono Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah ini tak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarat makna filosofis. Lakon Wahyu Katentreman diangkat sebagai bentuk refleksi terhadap kondisi sosial Indonesia yang belakangan ini sempat mengalami gejolak, termasuk insiden pembakaran beberapa kantor pemerintahan.
Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Demak, Mugiyono, yang juga menjadi tuan rumah dalam acara tersebut, menyampaikan bahwa pertunjukan ini menjadi bentuk keprihatinan sekaligus harapan bersama untuk kedamaian Indonesia, khususnya bagi masyarakat Demak dan sekitarnya.
“Melalui lakon Wahyu Katentreman, kami berdoa agar Indonesia kembali aman dan tenteram. Ini adalah bentuk solidaritas budaya yang diharapkan dapat menyatukan seluruh elemen bangsa,” ujarnya.
Mugiyono juga menegaskan bahwa filosofi dalam cerita wayang ini menyampaikan pesan penting kepada para pemimpin bangsa.
“Mudah-mudahan para pemimpin bisa menahan diri, bersabar, dan bekerja sungguh-sungguh untuk kepentingan rakyat. Anggaran negara harus digunakan sebaik-baiknya demi kesejahteraan bersama,” tambahnya.
Sementara itu, Lestari Moerdijat menyampaikan bahwa lakon Wahyu Katentreman dipilih karena sangat relevan dengan situasi bangsa saat ini. Menurutnya, seni budaya seperti wayang kulit dapat menjadi media refleksi dan penguat semangat kolektif untuk membangun Indonesia yang damai dan sejahtera.
“Malam ini menjadi malam yang luar biasa. Lakon Wahyu Katentreman bukan sekadar hiburan, tetapi juga menjadi ajang untuk menyatukan hati dan pikiran kita demi Indonesia yang lebih baik,” ucap Lestari dalam sambutannya.
Ia juga berharap masyarakat dapat mengambil nilai-nilai kebaikan dari pertunjukan ini.
“Dengan menikmati seni tradisional ini, semoga masyarakat semakin sadar akan pentingnya hidup bersama dalam katenteraman,” lanjutnya.
Pagelaran Wahyu Katentreman dalam rangka Semarak Budaya 2025 ini diyakini menjadi momen penting untuk membangkitkan semangat rakyat di tengah berbagai tantangan yang dihadapi bangsa. Lebih dari sekadar pelestarian budaya, acara ini menjadi simbol persatuan dan doa kolektif untuk Indonesia yang lebih damai.
Baca Juga : TCF 2025 Hadir di Desa Wisata Berahan Kulon, Dinas Pariwisata Dorong Promosi Potensi Lokal
Kunjungi Youtube : Matapadma














Hari ini : 380
Bulan ini : 16690
Tahun ini : 114238
Total Kunjungan : 271190
Who's Online : 2