Demak, Matapadma – Pemerintah Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, kembali melanjutkan program bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebagai bagian dari upaya menurunkan angka kemiskinan di wilayah tersebut. Program ini merupakan agenda tahunan dari kegiatan LITAS (Lintas Intervensi Terpadu Atasi Kemiskinan) yang melibatkan kolaborasi dari berbagai pihak.
Dalam pelaksanaan program ini, tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Demak, tetapi juga menggandeng berbagai pihak, seperti pemerintah pusat, pemerintah provinsi, serta perusahaan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (CSR), termasuk BCSLP dan CSR dari Pengejateng.
“Karena keterbatasan anggaran, kita berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk bisa membantu masyarakat miskin di Kabupaten Demak,” ujar Bupati Demak Eisti’anah saat usai penyerahan secara simbolis BP RTLH di Aula MPP Demak, Senin- (25-08-2025).
Ia menegaskan bahwa bantuan ini sepenuhnya menjadi hak masyarakat penerima, dan tidak boleh ada potongan dalam bentuk apapun.
“Kami tegaskan bahwa tidak ada pemotongan bantuan. Kalau ada, itu bukan bagian dari kebijakan kami. Ini murni hak masyarakat,” tegasnya.
Eisti mengungkapkan bahwa sebelumnya sempat terjadi isu pemotongan bantuan, namun hal tersebut sudah diklarifikasi dan diselesaikan. Untuk menjamin transparansi, pendampingan akan terus dilakukan oleh Kepala Desa dan Tim Fasilitator Lapangan (TFL) di setiap wilayah penerima.
Diduga Ada Ketidakwajaran, Warga Trengguli Kehilangan Rumah Akibat Pinjaman Koperasi Rp20 Juta
Saat ini, nominal bantuan yang diberikan sebesar Rp15 juta per rumah. Namun demikian, Pemerintah Kabupaten Demak berencana menaikkan nominal bantuan menjadi Rp20 juta per rumah pada tahun 2026 mendatang, menyesuaikan dengan kenaikan harga bahan bangunan.
“Memang dengan Rp15 juta jumlah penerima bisa lebih banyak. Tapi karena harga bahan bangunan naik, kami pertimbangkan tahun 2026 bantuannya menjadi Rp20 juta. Namun konsekuensinya, jumlah penerima bisa lebih sedikit,” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Demak berharap dengan adanya peningkatan anggaran dan kolaborasi yang luas, program ini bisa terus berjalan secara berkelanjutan dan tepat sasaran demi menekan angka kemiskinan secara efektif.
Baca Juga: Gubernur Jateng Ahmad Lutfi Prioritaskan Infrastruktur Ekonomi dan Perbatasan di Demak
Kunjungi YouTube: Matapadma