Demak, Matapadma- Kepala Desa Surodadi, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Supriyanto, yang dilantik pada 02 November 2022, berbagi perjalanan hidupnya yang penuh dengan perubahan dan pengabdian. Ia mengungkapkan bagaimana ia mampu bangkit dari stigma negatif yang pernah melekat padanya.
“Riwayat dan pengalaman hidup saya dari awal sampai sekarang sangat besar sekali. Kemungkinan orang lain yang tidak pernah mengalami, saya alami semua,” ujar Supriyanto yang biasa disapa Gowang saat ditengah kesibukannya di desa, Jum’at- (14-03-2025).
Dulu, banyak yang menganggapnya sebagai sosok yang tidak berharga, bahkan sebagai “sampah masyarakat.” Namun, ia bersyukur kini mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk memimpin desa.
“Menjadi kepala desa adalah amanah dari masyarakat, sebuah kepercayaan bahwa saya mampu dan bisa terpilih,” tambahnya.
Minta Maaf, Sopir Fortuner Ngaku Lawan Arah di Exit Tol Sayung- Demak Karena Tidak Tau Jalan
Meski ada masa lalu yang kelam, kepala desa ini menegaskan bahwa ia tidak pernah terlibat dalam tindakan kriminal.
“Banyak orang yang menganggap saya sebagai preman, namun saya tidak pernah masuk penjara.”ungkapnya. Ia menyadari dampak dari perbuatannya di masa lalu dan bertekad untuk menebus kesalahan dengan melakukan kegiatan positif.

Saat ini, ia juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah dan Ketua Desa Wisata Sekabupaten Demak. Ia memiliki tiga anak yang semuanya bersekolah dengan baik, dan berharap anak- anaknya bisa lebih baik dari dirinya.
“Saya selalu merasa menyesal ketika melihat orang- orang yang pernah saya lukai, baik secara fisik maupun emosional, dan saya berusaha meminta maaf kepada mereka,” ujarnya.
Lomba Kampung Juara, Upaya Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ia menjalankan berbagai program religi, termasuk mengadakan istighosah setiap Jum’at Wage dan Rabu Pahing.
“Kami mengumpulkan masyarakat untuk berdoa bersama dan menjalin komunikasi antara ulama dan umaro, tujuan kami adalah untuk menjadikan desa kami lebih baik, serta mengentaskan kemiskinan,” jelasnya.
Selain itu, ia juga berupaya menjadikan desa sebagai desa wisata untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Kami berusaha untuk mengajak masyarakat terlibat dalam berbagai kegiatan, termasuk menjaga kebersihan dan memanfaatkan potensi wisata yang ada,” tandasnya.
Perjalanan hidup kepala desa ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, membuktikan bahwa dengan tekad dan niat baik, seseorang dapat mengubah nasib dan memberikan dampak positif bagi masyarakatnya.
Baca Juga:Polres Demak Apresiasi Inisiatif Media dalam Penanganan Masalah Sosial di Sayung
Kunjungi YouTube: Matapadma