Jakarta, Matapadma – Dalam upaya mengoptimalkan lahan tidur dan mencegah kerusakan lingkungan, PT Pupuk Indonesia (Persero) menjalin kerja sama dengan TNI Angkatan Darat (AD) dan PT Perkebunan Nusantara I. Program yang dikenal sebagai Agro Forestry ini akan dilaksanakan di Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Timur (Jatim) dengan total lahan seluas 1.000 hektar, Jumat (14-03-2025).
Kerja sama ini diawali dengan penandatanganan perjanjian antara Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), dan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. Kesepakatan ini bertujuan untuk mendukung Program Environment Social Governance (ESG) dalam rangka memperkuat ketahanan pangan dan menjaga kelestarian lingkungan.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menekankan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah nyata Pupuk Indonesia dalam menjalankan operasional yang memperhatikan aspek lingkungan dan menerapkan prinsip-prinsip Sustainable Development Goals (SDGs).
“Pupuk Indonesia bersama stakeholder mengoptimalkan lahan yang belum dimanfaatkan, baik milik TNI AD maupun PT Perkebunan Nusantara I, sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim,” tutur Rahmad.
Selanjutnya ia mengungkapkan bahwa lahan yang menjadi fokus program ini akan ditanami berbagai jenis pohon, yang diharapkan dapat mendukung swasembada pangan nasional. Contohnya, di Purwakarta, Pupuk Indonesia, TNI AD, dan PT Perkebunan Nusantara I telah menanam 56.220 bibit pohon di atas lahan seluas 200 hektar, yang juga melibatkan masyarakat lokal untuk mendapatkan manfaat ekonomi.
“Di sini, Pupuk Indonesia juga melibatkan masyarakat, sehingga pohon-pohon yang ditanam memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan,” jelasnya.
Minta Maaf, Sopir Fortuner Ngaku Lawan Arah di Exit Tol Sayung- Demak Karena Tidak Tau Jalan
“Program Agro Forestry ini merupakan inovasi sosial unggulan Pupuk Indonesia, bertujuan untuk meningkatkan penghijauan dan kesehatan lingkungan di masa depan”, tambahnya.
Sementara itu Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menambahkan bahwa program ini telah berkembang dari awalnya 10 hektar hingga kini mencapai 1.000 hektar, dan ia optimis bahwa inisiatif ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat.
“Jawa Barat menjadi contoh, saya ajak wilayah lain untuk berpartisipasi, karena program penanaman pohon Agro Forestry dapat membawa perubahan positif yang cepat dan menjadi bukti nyata dalam meningkatkan taraf kehidupan masyarakat sekitar,” tutup Maruli.
Baca Juga : Peringati HPSN 2025, Pemkab Demak Ajak Masyarakat Kurangi Sampah Plastik
Kunjungi Youtube : Matapadma