Demak, Matapadma – Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah tidak hanya dikenal dengan wisata religi seperti Masjid Agung Demak, tetapi juga memiliki destinasi edukatif yang tak kalah menarik, yaitu Museum Glagah Wangi UPTD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Demak. Museum ini menjadi rumah bagi lebih dari 100 artefak dari berbagai latar belakang budaya dan agama, seperti Islam, Hindu, Buddha, hingga budaya Cina.
Museum Glagah Wangi menjadi tempat belajar sejarah dan budaya masa lalu, khususnya yang berasal dari wilayah Demak. Koleksi artefak yang mencapai 104 buah ini ditemukan di sekitar Kabupaten Demak, menjadikan museum ini sebagai pusat pelestarian sejarah lokal.
Pengunjung yang datang ke Museum Glagah Wangi mengaku merasa sangat teredukasi. Mereka mendapatkan banyak informasi sejarah melalui benda-benda koleksi seperti patung Dewa Siwa, Gentong Wira wiri, hingga wayang milik Sunan Kalijaga yang dikenal juga dengan sebutan Kalijaga. Bahkan, museum ini juga menyimpan sejumlah foto sejarah yang berasal dari tahun 1800-an hingga 2024.
Polres Demak Bongkar Sindikat Uang Palsu Keluarga, Ribuan Lembar Pecahan Rp100 Ribu Diamankan
Meski demikian, popularitas Museum Glagah Wangi masih berada di bawah Museum Masjid Agung Demak. Hal ini karena Museum Masjid Agung berada di kawasan wisata religi dan lebih sering dikunjungi oleh peziarah maupun wisatawan religi yang datang ke Masjid Agung dan Makam Sultan Fatah.
Untuk meningkatkan eksistensinya, pihak Museum Glagah Wangi aktif melakukan promosi melalui media sosial seperti Instagram dan TikTok. Selain itu, mereka juga mengadakan program museum keliling ke masyarakat agar keberadaan museum ini semakin dikenal, baik oleh masyarakat Demak maupun dari luar daerah.
Pemkab Demak Salurkan Bantuan Mesin Perahu dan Asuransi, Permudah Akses BBM Subsidi untuk Nelayan
“Yang datang ke sini banyak sekali, walaupun datanya belum kami rekap secara pasti. Mayoritas berasal dari Demak, namun ada juga dari luar seperti Pati dan daerah lain,” ujar Operator layanan operasional Museum Glagah Wangi Ali Mahfud saat dilokasi Museum Glagah Wangi Demak, Jum’at- (10-10-2025).
Salah satu situs penting yang juga terkait dengan museum ini adalah situs dudukan di Desa Blerong, yang kini menjadi milik Dinas Pendidikan Kabupaten Demak dan telah diresmikan oleh Bupati Demak, Eisti’anah.
Museum Glagah Wangi buka setiap hari Senin hingga Jumat, mulai pukul 08.00 pagi hingga 15.30 sore. Sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu, museum tutup. Menariknya, pengunjung tidak dikenakan biaya alias gratis untuk masuk dan menikmati seluruh koleksi yang ada.
Baca Juga : Demak Targetkan Raih Adipura 2029, Fokus Bangun Kesadaran Kolektif Lingkungan
Kunjungi Youtube : Matapadma













Hari ini : 412
Bulan ini : 16722
Tahun ini : 114270
Total Kunjungan : 271222
Who's Online : 4