Demak, Matapadma – Yayasan Darul Ulum Sumberejo bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, resmi meluncurkan Program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Sumberejo, Kecamatan Bonang. Peluncuran ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas gizi dan pendidikan bagi anak-anak dari jenjang PAUD hingga SMA.
Peluncuran program ditandai dengan peresmian dapur SPPG di wilayah Bonang oleh Wakil Bupati Demak, Muhammad Badruddin, mewakili Bupati Demak Eisti’anah. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas kontribusi Yayasan Darul Ulum dalam mendukung program pemerintah pusat untuk perbaikan gizi masyarakat.
“Semoga apa yang kita laksanakan di wilayah ini benar-benar bisa memberikan yang terbaik bagi anak-anak di Sumberjo dan sekitarnya,” ujar Wakil Bupati usai peresmian dapur SPPG di Yayasan Darul Ulum Sumberejo, Senin (15/9/2025).
Ia menambahkan bahwa program SPPG merupakan bagian dari visi besar pemerintah dalam mempersiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045. Saat ini, sudah terdapat 28 dapur SPPG aktif di Kabupaten Demak dari total target 115 unit. Pemerintah menargetkan minimal 50 persen dari jumlah tersebut bisa beroperasi hingga akhir tahun 2025.
Setiap dapur SPPG dirancang untuk melayani hingga 4.000 penerima manfaat, meliputi siswa dari PAUD hingga SMA, ibu hamil, balita, dan ibu menyusui. Cakupan layanan tidak terbatas pada satu desa, melainkan lintas wilayah, guna menjamin distribusi gizi yang merata dan efektif. Makanan yang disiapkan pun memenuhi standar keamanan dan higienitas ketat, mulai dari proses penyiapan hingga pendistribusian.
Di wilayah Bonang sendiri, dari tiga unit dapur yang direncanakan, satu telah resmi beroperasi, sementara dua lainnya dalam tahap akhir persiapan.
Koordinator Wilayah SPPG Kabupaten Demak, Muzani Ali Shodiqin, mengungkapkan bahwa peluncuran dapur baru akan dilakukan secara bertahap setiap minggu. Pihaknya menargetkan 105 dapur dapat beroperasi secara penuh hingga Desember 2025.
Demak Dikepung Krisis, GMMD Bersatu Desak Perubahan dan Ancam Tempuh Jalur Hukum
“Dapur-dapur SPPG ini dikelola oleh yayasan sebagai bagian dari program bantuan pemerintah. Setiap dapur mempekerjakan sekitar 50 tenaga kerja dan relawan dari masyarakat sekitar, sehingga juga menciptakan peluang kerja serta pemberdayaan ekonomi lokal,” jelas Muzani.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa bahan baku untuk operasional dapur SPPG sebagian besar berasal dari wilayah lokal Kabupaten Demak. Produk seperti ayam dan telur disuplai langsung dari peternakan dan pertanian setempat, guna memperkuat ketahanan pangan dan memberdayakan petani serta peternak lokal. Ketersediaan bahan pangan pun dipastikan aman dan mencukupi untuk mendukung keberlanjutan program.
Program SPPG ini menjadi bagian dari strategi nasional dalam penanggulangan stunting, perbaikan gizi masyarakat, dan penguatan ketahanan pangan berbasis komunitas. Dengan kolaborasi semua pihak, Kabupaten Demak diharapkan dapat menjadi contoh keberhasilan pelaksanaan SPPG secara menyeluruh dan berkelanjutan di Indonesia.
Baca Juga: Pemkab Demak Gelar Diklat Lanjutan untuk Guru PAUD, Dorong Peningkatan Kompetensi di Era Digital
Kunjungi YouTube: Matapadma