Demak, Matapadma– Dalam semangat mempererat hubungan antara legislatif dan generasi muda, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menggelar dialog terbuka bersama para aktivis mahasiswa dari berbagai organisasi, seperti HMI, PMII, dan BEM. Kegiatan ini menjadi respon atas dinamika yang terjadi pada pekan sebelumnya dan menjadi momentum penting untuk membuka ruang komunikasi yang sehat dan konstruktif antara mahasiswa dan wakil rakyat.
“Alhamdulillah sore ini kami, atas nama DPRD, sengaja mengajak dialog setelah perseparasi minggu lalu. Ini sebagai wujud respons kami agar antara masyarakat, mahasiswa, dan wakil rakyat tidak ada jarak komunikasi,” ujar Ketua DPRD Kabupaten Demak, Zayinul Fata, dalam kegiatan dialog dan penyerapan aspirasi publik yang digelar DPC PKB Kabupaten Demak di Joglo Pertemuan, Rumah Dinas Ketua DPRD Demak, Senin (08-09-2025).
Pertemuan berlangsung dalam suasana yang terbuka dan dialogis, diwarnai dengan berbagai masukan, kritik, serta saran dari mahasiswa. Isu-isu yang dibahas meliputi kebijakan publik, transparansi anggaran, serta pentingnya pembenahan institusional di tubuh DPRD. Zayinul menegaskan bahwa pihaknya terbuka terhadap kritik dan siap melakukan evaluasi serta perbaikan internal secara berkelanjutan.
“Kami akan berbenah diri. Hal-hal yang masih kurang di DPRD akan kami perbaiki. Budaya kerja yang tidak sesuai juga akan kami ubah. Ini menjadi semacam hadiah bagi kami agar semakin berkomitmen untuk memperbaiki diri,” tegasnya.
Warga Antusias Meriahkan Karnaval HUT ke-80 RI di Desa Mlaten
Lebih lanjut, ia mendorong seluruh anggota DPRD untuk menjalani gaya hidup sederhana dan menjaga etika sebagai wakil rakyat. Ia menekankan pentingnya sikap, tutur kata, serta perilaku anggota dewan agar mencerminkan empati dan tanggung jawab kepada rakyat.
“Kalau mau situasi tetap baik dan kondusif, semua pihak harus saling menjaga—baik menjaga lisan, menjaga perilaku, maupun menjaga perasaan masyarakat. Rakyat butuh wakil yang bisa diandalkan dalam memperjuangkan nasib mereka,” tambahnya.
Sementara itu, perwakilan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Demak, Sa’ad Bhasar, menyampaikan apresiasi atas inisiatif DPRD yang membuka ruang dialog terbuka dengan mahasiswa. Ia menilai, langkah ini merupakan bentuk keseriusan DPRD dalam menyerap aspirasi publik, khususnya dari kalangan muda.
“Terima kasih, kami dari HMI Kabupaten Demak memberikan respons yang baik atas inisiatif DPRD untuk berdialog dan menyerap aspirasi publik,” ujar Bhasar.
Namun demikian, ia menegaskan bahwa dukungan HMI tidak bersifat pasif. Organisasi tersebut berkomitmen untuk terus mengawal hasil dialog, memastikan bahwa semua aspirasi yang disampaikan tidak berhenti sebagai wacana, tetapi diwujudkan dalam tindakan konkret di lapangan.
“Kami akan terus mengontrol dan mengawal tindak lanjut dari aspirasi yang telah disampaikan, sampai pekerjaan itu terselesaikan dan benar-benar dilaksanakan,” tegasnya.
DLH Demak Fokus Rehabilitasi Mangrove, 500 Hektare Sudah Tertanam Sejak 2013
Bhasar juga menyoroti adanya sejumlah kebijakan DPRD yang dinilai belum sepenuhnya menyentuh kebutuhan masyarakat di tingkat akar rumput. Oleh karena itu, ia mendorong agar anggota dewan lebih aktif turun ke lapangan untuk melihat langsung kondisi masyarakat.
“Kami mohon DPRD lebih sering turun ke lapangan agar program-program kerjanya benar-benar menyasar kebutuhan masyarakat bawah,” ujarnya.
ia menyampaikan harapan agar DPRD benar-benar menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat yang menyuarakan dan memperjuangkan kebutuhan masyarakat dalam setiap kebijakan dan program kerja.
“Harapan kami, DPRD benar-benar mewakili rakyat dalam segala kebijakan, mulai dari menyerap aspirasi, menyusun regulasi, hingga melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan program eksekutif,” terangnya.
Baca Juga: Kapolres Demak Gelar Silaturahmi Bersama Komunitas Ojol, Tegaskan Komitmen Jaga Kamtibmas
Kunjungi YouTube: Matapadma