Demak, Matapadma– Di tengah tugasnya sebagai Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) di Desa Rejosari, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Aiptu Rofiq Setiawan ternyata menyimpan keahlian luar biasa. Ia dikenal memiliki kemampuan menyembuhkan berbagai penyakit seperti stroke, lumpuh, diabetes, asam lambung, hingga membantu pasien cuci darah—semuanya tanpa menggunakan alat medis maupun obat -obatan kimia.
Dalam kesehariannya berdinas di Polsek Karangtengah, Polres Demak, Rofiq menjalankan tugas sebagai pembina dan pelayan masyarakat. Namun di luar jam dinas, ia kerap membantu masyarakat melalui terapi totok saraf—sebuah metode rontgen tradisional atau penyembuhan menggunakan sentuhan jari secara perlahan pada titik-titik tertentu di tubuh pasien.
“Metode ini saya pelajari secara turun-temurun dari ayah saya dan guru saya di pondok pesantren di Banyuwangi. Saya hanya menggunakan tangan, tidak ada alat. Bahkan saya bisa mengetahui penyakit seseorang hanya dengan menyentuh bagian tubuh tertentu,” jelas Rofiq saat di Media Center Kabupaten Demak, Senin- (21-07-2025).
Beberapa kasus penyembuhan yang ia tangani cukup mencengangkan. Seorang pasien stroke yang sudah tidak bisa berjalan selama tiga tahun, hanya dalam waktu 15 menit setelah ditangani, langsung mampu berdiri dan berjalan. Bahkan seorang atlet nasional asal SMA 1 Demak yang mengalami kelumpuhan selama satu tahun juga berhasil ditangani hanya dalam satu sesi terapi.
Guru Madin Dikriminalisasi dengan Dimintai Denda hingga Rp 25 juta, Gus Miftah Nangis Prihatin
Selain terapi totok saraf, Rofiq juga memberikan resep herbal dari daun-daunan yang bisa dibeli sendiri di pasar oleh pasien. Ia menegaskan bahwa metode ini bukan untuk menggantikan pengobatan medis, melainkan sebagai pendamping yang tetap menganjurkan pasien untuk melanjutkan pengobatan formal seperti cuci darah.
Yang lebih mengesankan, Rofiq tidak mematok tarif apa pun untuk jasanya. Ia menegaskan bahwa semua dilakukan dengan ikhlas sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
“Kalau dikasih ya saya terima, kalau tidak pun tidak masalah. Yang penting ikhlas,” ujarnya.
Kemampuan ini mulai ia praktikkan secara terbuka sejak Januari 2025, setelah ayah dan gurunya wafat. Sebelumnya, Rofiq memilih untuk tidak membuka praktik secara terang-terangan karena merasa tidak pantas mendahului para guru yang masih hidup.
Praktik pengobatan Rofiq Setiawan bisa dijumpai di kediamannya di Petengan Utara, Gang Suwari No. 112, Bintoro, Demak, tepat di belakang Pemkab. Masyarakat yang ingin berkonsultasi dapat menghubungi nomor 0852-9302-0120 atas nama Rofiq Setiawan.
Meski kesibukannya sebagai anggota Polri cukup padat, Rofiq tetap membagi waktu dengan bijak agar bisa terus membantu sesama.
“Kalau pas libur, saya manfaatkan waktu itu untuk menolong masyarakat. Kalau pas dinas, saya tetap utamakan tugas sebagai polisi,” pungkasnya.
Baca Juga: Guru Madin Dikriminalisasi dengan Dimintai Denda hingga Rp 25 juta, Gus Miftah Nangis Prihatin
Kunjungi YouTube: Matapadma













Hari ini : 406
Bulan ini : 16716
Tahun ini : 114264
Total Kunjungan : 271216
Who's Online : 3