Demak, Matapadma– Cuaca ekstrem tak menyurutkan semangat para petani jambu di Kabupaten Demak. Justru di tengah kondisi cuaca yang tak menentu, pertumbuhan jambu air jenis Citra di lahan milik petani Mubarok (46) di Desa Weding, Kecamatan Bonang, tetap menunjukkan hasil yang optimal.
Dengan lahan seluas 3 bau yang ditanami 355 pohon, Mubarok mampu memanen hingga 30 ton jambu sekali panen, dan dalam setahun bisa panen hingga tiga kali, tergantung kondisi cuaca.
“Untuk perawatan, kami rutin setiap minggu menyiram dan menyemprot obat, terutama saat musim hujan karena tanaman rentan terserang jamur,” ujar Mubarok saat di kebun jambu miliknya. Selasa- (02-07-2025). Ia juga menekankan pentingnya penggunaan fungisida untuk menjaga kualitas buah selama musim hujan.
Permintaan pasar pun terbilang tinggi, khususnya dari wilayah Jakarta. Setiap hari, jambu dari kebunnya mampu terjual hingga 2 ton, terbagi dalam grade A dan B. Harga jambu grade A mencapai Rp 18.000 per kilogram, sedangkan grade B sekitar Rp 8.000 per kilogram. Penjualan dilakukan langsung dari kebun melalui tengkulak, sehingga harga akhir di pasar Jakarta tidak diketahui pasti oleh petani.
Jamaah Haji Demak Pulang dengan Selamat, Tiga Wafat di Tanah Suci
Meski hasil panen menjanjikan, tantangan tetap ada, terutama soal tenaga kerja panen. “Kami kewalahan mencari tenaga petik, karena berbarengan dengan musim panen padi,” ungkapnya. Selain itu, kualitas tanah dan kondisi cuaca masih menjadi faktor yang mempengaruhi ukuran buah.
“Buah besar masuk grade A, yang kecil masuk B. Tapi kalau rusak, tidak diambil,” jelas Mubarok. Meski demikian, dari segi rasa, jambu dari setiap pohon memiliki kualitas yang seragam.

Dengan produksi yang stabil dan permintaan pasar yang tinggi, budidaya jambu ini menjadi peluang yang menjanjikan bagi petani lokal. “Alhamdulillah, sangat membantu untuk dapur kami,” tambah Mubarok.
Sementara itu, salah satu pembeli, Samsul Hadi, mengaku lebih memilih membeli jambu langsung dari kebun dibandingkan di pasar.
Ancakan, Tradisi Memohon Berkah Jelang Jamasan Pusaka Sunan Kalijaga
“Lebih murah di sini, Pak. Langsung dari kebun,” ujar Samsul saat berada di lokasi kebun Mubarok. Ia menilai rasa jambu dari kebun lebih manis dan segar, dibandingkan dengan yang dijual di pasar, yang menurutnya banyak yang sudah sutiran atau kurang segar.
Harga jambu di kebun saat ini berada di kisaran Rp 20.000 per kilogram, jauh lebih murah dibanding harga pasar yang bisa mencapai Rp 35.000 per kilogram. Bahkan, menurut informasi yang diterimanya, harga jambu di Jakarta bisa menembus Rp 50.000 per kilogram, terutama di daerah Palem.
Jambu yang dijual merupakan jenis jambu citra, yang dikenal memiliki tekstur keras, tidak lembek, dengan rasa yang manis dan kandungan air yang menyegarkan.
Kunjungi YouTube: Matapadma