Semarang, Matapadma – Dalam rangka memfasilitasi mahasiswa yang minat mengembangkan intelektual secara soft skil dan hard skil serta menumbuhkan jiwa literasi, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Syari’ah menggelar pojok membaca di Jurang Asmara (Juras) Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (15-8-2024).
Wakil Ketua PMII Rayon Syari’ah Muhammad Yusrul rizanulmuna mengatakan banyak mahasiswa khususnya di generasi Z, sekarang sudah mulai meninggalkan budaya membaca maka kami sebagai kader kader PMII Rayon Syari’ah ingin menanamkan nilai-nilai budaya kampus yang mulai pudar ke mahasiswa lagi, khususnya angkatan 2024.
“Kebanyakan mahasiswa sekarang itu Apatis dan lebih cenderung setelah kuliah lasung pulang (kupu-kupu), maka dari itu kami PMII Rayon Syari’ah tergerak hatinya untuk menumbuhkan jiwa sosial dan literasi,” kata Yusrul Nizarul yang biasa disapa Reza saat memberikan keterangan di Juras Tambakaji
Ia menjelaskan kegiatan pojok membaca ini menjadi salah satu solusi efektif bagi mahasiswa yang ketika di kelas tidak paham dengan penjelasan dosen karena bukan hanya sekedar membaca, di sini juga bisa beradu argumen, berdiskusi serta bertukar pikiran atau ide.
“Ilmu dunia perkuliahan itu 30% diambil dari pembelajaran mata kuliah sedangkan sisanya berada di luar, seperti ilmu yang didapatkan dari sebuah organisasi dan kegiatan kegiatan positif,” ungkapnya.

Teknis Kegiatan ini, kata dia, Mahasiswa diberikan waktu serta buku dan kemudian mempresentasikan hasil dari membacanya di depan teman-temannya. Hal tersebut secara tidak sadar akan melatih publik speaking dan mental berbicara.
Reza berharap mahasiswa baru angkatan 2024 ini mampu mengembangkan sumber daya manusia dengan berfikir kritis dan idealis serta tidak radikalisme.
“Harapannya masih banyak lagi, semoga kedepannya mahasiswa tertarik dan tergerak untuk membaca buku,” ujarnya.
Sementara itu salah satu peserta Pojok Membaca Mu’totulmarqotus Sa’adah mengaku dengan adanya kegiatan positif itu bisa mendapatkan relasi dengan orang orang baru, dan juga melatih mental dalam bersosialisasi.
“kita manfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya karena enggak semua kegiatan itu difasilitasi buku, dan semoga kedepannya selalu konsisten dan terus berjalan,” terangnya.
Baca Juga : Fokus pada Peran Kaderisasi dan Dinamika Kampus, UIN Walisongo Gelar Workshop Hukum
Kunjungi YouTube : Matapadma