Demak, Matapadma- Bupati Demak Eisti’anah di Dampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Demak Akhmad Sugiharto meninjau Bendung Wilalung atau Bangunan Pengendali Banjir Wilalung Lama (BPBWL) di perbatasan antara Kabupaten Demak dan Kudus Provinsi Jawa Tengah untuk mencari solusi antisipasi terjadinya banjir semakin besar.
“Ini tadi kita berkoordinasi dengan penjaga pintu dari Bendung Wilalung, karena memang kondisi tanggul kita yang habis jebol itu juga hampir limpas. Kita berharap dengan adanya posisi yang tingginya debit air dari bendung Klambu ini bisa dialihkan atau di alirkan ke sungai Juwana, yang tentunya bisa mengurangi debit air yang kearah sungai Wulan,” Kata Bupati Demak Eisti’anah saat dilokasi Bendung Wilalung, Jum’at (15-3-2024).
Eisti mendorong, percepatan pekerjaan peninggian maupun penguatan tanggul sungai. Pasalnya, Sungai Wulan khususnya diarea bekas jebol kemarin di Dukuh Norowito sampai saat ini posisinya masih mengkhawatirkan.
“Mengingat besarnya debit air yang masuk dari Bendung Wilalung maka area jebolan sampai dengan jembatan Tanggul Angin terus kita dorong percepatan pekerjaan peninggian maupun penguatan tanggul sungai,” Ujarnya.
Dalam percepatan ini, Pemkab tentunya tidak bisa bergerak sendiri. Oleh karenanya pemkab selalu melakukan komunikasi dan koordinasi secara intens dengan BBWS maupun WIKA sebagai pelaksana di lapangan.

Bantu Korban Banjir Demak, Polri Kerahkan Tim Kemanusiaan
Tangani Banjir, Sinergi Lintas Instansi Harus Terus Dilakukan
“Di sisi lain pemkab melakukan percepatan peninggian sekaligus pelebaran dan penguatan Tanggul dengan menggandeng perusahaan- perusahaan setempat,” Ungkapnya.
Eisti menambahkan, perlu adanya evaluasi sistim pengendali banjir Bendung Wilalung. Pasalnya 11 pintu di Bendung Wilalung (9 pintu mengarah ke Kali Juwana, 2 pintu mengarah ke Kali Wulan). Dari 9 pintu yang mengarah ke Kali Juwana sebanyak 3 pintu tertutup sedimen full sempurna sehingga sama sekali tidak bisa beroperasi, 3 pintu ditutup dengan cor sehingga tidak bisa dioperasikan dan 3 pintu yang bisa beroperasi. Sedangkan yang ke arah Kali Wulan ada 2 pintu yang lebih besar keduanya bisa dioperasikan (kondisi bukaan full).
SOP operasi Bendung Wilalung. Lanjut Eisti, adalah ketika debit yang masuk ke Sungai Wulan 800 m3/detik maka pintu kali Juawa dibuka secara bertahap 10 cm dengan debit 15,24 m3/detik pada pintu 8,7 dan 6 dengan dilakukan pemantauan secara bertahap tiap 1 jam atau 30 menit apabila debit air semakin naik.
“Bupati Demak sudah meminta Gubernur selaku kepanjangan tangan Pemerintah pusat di daerah untuk memfasilitasi pertemuan 4 Kepala Daerah membahas hal ini, dan juga mendorong supaya dilakukan kajian dan evaluasi terhadap sistim pengendali banjir bendung Wilalung berdasarkan perencanaan awal dan kondisi sekarang,” Terangnya.
Untuk tanggul sungai Wulan khususnya di area jebol kemarin, Bupati Demak Eisti’anah menegaskan pengerjaan peninggian dan penebalan tanggul Sungai Wulan tetap akan dikerjakan hingga tertutup kuat.
Baca Juga: Pemkab Klaten Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir Demak
Kunjungi YouTube: Matapadma